Thursday, January 7, 2016

Wisata Pantai Ombak 7 Sukabumi


Agen Domino OnlineOmbak yang sangat besar bergulung-gulung menerpa karang di pesisir pantai. Saat ombak yang satu akan pecah, ombak lain yang lebih besar sudah terlihat di belakang gulungan ombak yang pertama. Demikian pula di balik ombak ke dua masih ada gulungan ombak ke tiga. Karena alasan inilah pantai ini disebut Pantai Ombak Tujuh. Saat cuaca sedang sangat berangin, Anda dapat menikmati antrian 7 ombak yang bergiliran pecah menabrak karang. Dan hal lain yang menarik adalah, Anda dapat melihat ombak-ombak tersebut dari jarak dekat.

Agen Judi Online -  Pantai Ombak Tujuh ini dapat ditempuh dengan beberapa cara. Cara pertama adalah berjalan kaki dari Ujung Genteng. Jika berjalan kaki, akan memakan waktu kurang lebih 6 jam melewati medan berpasir serta batu-batu karang. Pilihan kedua adalah dengan menggunakan ojeg. Anda dapat menemukan banyak ojeg yang siap mengantar Anda. Perjalanan Anda akan melewati hutan dan menyeberangi beberapa sungai. Dengan cara ini Pantai Ombak Tujuh dapat ditempuh dengan watku 2 jam. Pilihan trakhir adalah dengan menggunakan perahu yang hanya membutuhkan waktu 1 jam saja.


Situs Judi Online - Waktu itu, kami memilih menggunakan perahu untuk mengantar kami menuju Ombak Tujuh. Sesekali terlihat cakrawala tak berbatas di kejauhan, di saat yang lain terlihat permukaan laut di sisi perahu lebih tinggi. Di beberapa lokasi terlihat ombak-ombak besar yang pecah menabrak tebing atau batu-batu karang. Semakin mendekati lokasi Ombak Tujuh, suguhan pemandangan semakin dahsyat, dan termasuk ombaknya pun semakin besar.


Ombak 7 bukanlah wisata untuk berenang karena bebatuan karang dan ombaknya yang sangat besar.  Di beberapa tempat terlihat aquarium karang alami yang sangat elok, lengkap dengan air yang jernih, pasir putih, ikan-ikan dan kepiting kecil. Bintang laut dan rumput laut pun tersebar di batu-batu karang. Dan tempat ini sepi banget, jadi bisa menikmati keindahannya dengan tenang…


Perjalanan pulang menuju Ujung Genteng dengan menggunakan perahu sangat-sangat menegangkan. Untuk menuju lautan perahu  harus melewati rentetan ombak yang terus menerus menggulung. Bapak nelayan benar-benar harus pas memperhitungkan kedatangan ombak.

Sensasi perjalanan pulang ke Ujung Genteng sama sekali berbeda dengan perjalanan perginya. Saat pulang rasanya seperti arung jeram di tengah laut. Kami melawan arah angin, sehingga perahu sering kali terangkat ombak dan terlempar. Hal ini menyebabkan cipratan-cipratan air yang cukup besar.  Menegangkan dan mengasyikan. Menurut nelayan yang membawa kami, perjalanan melalui laut menuju Ombak Tujuh hanya dapat dilakukan saat musim kemarau atau saat cuaca cerah. Saat musim hujan dan banyak angin, perjalanan melalui laut dilarang.







No comments:

Post a Comment